Langkah Langkah Membuat Laporan Keuangan Fiskal

by Mendy Aisha
Sebelum membahas secara lebih detail mengenai bagaimana cara menyusun laporan keuangan fiskal. Ada baiknya untuk memahami apa itu fiskal terlebih dahulu. Secara umum, laporan keuangan fiskal merupakan sebuah bentuk laporan keuangan yang struktur penyusunannya harus sesuai dengan aturan Undang-undang dan perpajakan. Karena nantinya akan digunakan untuk menghitung biaya pajak dari yang bersangkutan.
Di samping itu, dalam mempelajari keuangan fiskal juga dituntut untuk memahami prinsip rekonsiliasi. Yaitu sebuah mekanisme kerja untuk menyesuaikan laporan keuangan berdasarkan ketentuan komersial, yang kemudian dirubah seperti aturan perpajakan (fiskal). Rekonsiliasi ini berbentuk lampiran SPT tahunan yang berupa sebuah kertas kerja, berisi tentang laba atau rugi (sebelum pajak), dan laba atau rugi (menurut perpajakan).
Rekonsiliasi fiskal dilakukan terhadap individu maupun perusahaan yang memiliki kriteria seperti wajib pajak dan memiliki penghasilan tetap, wajib pajak dari penghasilan bukan merupakan objek pajak, wajib pajak atas pengeluaran biaya dimana tidak bisa menjadi dasar pengurang penghasilan, wajib pajak pengeluaran biaya dimana diperbolehkan sebagai pengurang fiskal (menggunakan metode fiskal), dan wajib pajak atas biaya yang dikeluarkan bersama.
Cara Menyusun Laporan Keuangan Fiskal
Bagi yang bukan ahlinya, tentunya akan sangat kerepotan apabila harus menyusun laporan keuangan fiskal. Sebab pekerjaan ini memang sudah seharusnya dilakukan oleh profesional yang kompeten di bidangnya, seperti seorang akuntan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa mempelajari langkah penyusunannya dengan baik dan benar.
Di bawah ini adalah beberapa cara sederhana untuk menyusun laporan keuangan dalam bentuk fiskal yang bisa dijadikan sebagai panduan :
1. Input Dokumen Dasar
Hal pertama yang dibutuhkan dalam menyusun laporan fiskal adalah memasukkan data yang berisi dokumen dasar (Berdasarkan ketentuan keuangan fiskal dan aturan perpajakan).
2. Pencatatan di Buku Jurnal
Untuk menyesuaikan data yang ada, maka penting bagi Anda untuk melakukan pencataan di jurnal buku harian, khusus laporan keuangan fiskal juga.
3. Klasifikasi
Setelah melakukan dua langkah di atas, maka Anda juga diharuskan untuk mengklasifikasi laporan dengan cara mempostingnya di buku besar. Hal ini dilakukan guna meminimalisir terjadinya resiko kesalahan dalam penyusunan laporan.
4. Buku Tambahan
Untuk menghindari kerancuan data utama, maka catatan penting seperti masalah hutang dan piutang bisa dicatat dalam buku tambahan. Hal ini dapat memudahkan Anda dalam mencari data apapun yang diperlukan.
5. Menyusun Neraca Percobaan
Pada fase akhir dari periode akuntansi, maka neraca percobaan akan disusun sesuai dengan fakta yang ada di akhir tahun dan juga penutup catatan.
6. Menyusun Laporan Keungan Komersial
Apabila penyusunan neraca percobaan telah selesai dilakukan, dan mendapatkan suatu hasil yang tepat dan akurat. Maka laporan keuangan komersial bisa langsung disusun berdasarkan neraca percobaan tersebut.
7. Rekonsiliasi
Sesuai dengan peraturan perpajakan yang sudah ditetapkan, akan dilakukan rekonsiliasi antara laporan keuangan komersial dan fiskal. Yang kemudian dimasukkan dalam ketentuan pajak.
8. Laporan Keuangan Fiskal
Apabila laporan keuangan tersebut di atas sudah diatur di dalam ketentuan perpajakan, maka hasil tersebutlah yang dinamakan laporang keuangan fiskal.
Unsur dan Tujuan Kebijakan Fiskal
Dalam bahasa Inggris, fiskal berasal dari kata ‘fiscal’ yang memiliki arti sebagai perbendaharaan. Aturan fiskal ini mengacu pada sebuah kebijakan pemerintah guna mengarahkan kegiatan ekonomi di suatu negara. Melalui penyusunan laporan yang berisi tetang pendapatan atau pajak dan pengeluaran pemerintah. Sehingga bisa memudahkan segala urusan ekonomi yang berlangsung di negara tersebut.
Tujuan dengan diberlakukannya kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi proses jalannya aktivitas perekonomian. Dengan kata lain, menjadi panduan bagi pemerintah untuk mencapai suatu kondisi ekonomi yang dicita-citakan. Yang mana tetap berpegang pada ketentuan seperti memengaruhi tingkat pendapatan dalam skala nasional, menciptakan kesempatan kerja, mempengaruhi kegiatan investasi nasional dan lain sebagainya.
Sedangkan unsur utama dari kebijakan fiskal ini sebenarnya hanya terdiri atas dua komponen penting saja. Yaitu perpajakan atau pemasukan yang diterima oleh negara, dan pengeluaran publik yang adalah untuk anggaran belanja negara.
Recent Blog

5 Teknik Pemasaran Produk yang Menguntungkan
18/02/2019

Cara Tepat Menyusun SOP yang Baik dan Benar
31/01/2019